Ar-Rahman berasal dari akar kata rahima (رَحِمَ), yang berarti: kasih sayang yang dalam, pengasuhan, kepedulian tanpa syarat, cinta yang melimpah dan menyelimuti seluruh makhluk, tanpa membeda-bedakan.
Ia satu akar dengan kata rahim—tempat awal kehidupan di dalam kandungan, penuh perlindungan, kehangatan, dan pengasuhan yang mutlak. Ia adalah lautan kasih yang meliputi segalanya.
Allah Ar-Rahman adalah kasih universal yang meliputi segalanya—baik yang beriman maupun yang ingkar, baik yang bersyukur maupun yang melupakan. Rahmat-Nya adalah nafas pertama segala wujud, dan energi cinta yang menopang semesta.
MAKNA SPIRITUALITAS DALAM DIRI
Ar-Rahman adalah kesadaran kasih yang mengalir terus-menerus tanpa syarat. Ia adalah cinta murni yang tidak menuntut balasan, tidak mengukur kelayakan, tidak mengelompokkan siapa yang pantas atau tidak.
MAKNA SPIRITUALITAS DALAM DIRI
Ar-Rahman adalah kesadaran kasih yang mengalir terus-menerus tanpa syarat. Ia adalah cinta murni yang tidak menuntut balasan, tidak mengukur kelayakan, tidak mengelompokkan siapa yang pantas atau tidak.
Menjadi Ar-Rahman dalam diri adalah menjadi mata air kebaikan yang tak pernah kering, memberi bukan karena ingin diterima, menyayangi bukan karena takut kehilangan, dan peduli bukan karena ingin dikagumi.
Kasih Sayang adalah asal muasal dan kasih sayang adalah tujuan. Ketika kamu bersikap kasih sayang, kamu sesungguhnya sedang bergerak kembali, menjadi dan menuju kepada dirimu yang sejati.
Seperti matahari yang tetap bersinar untuk semua, Ar-Rahman adalah kehadiran diri yang memberi terang bahkan pada mereka yang menutup jendela.
Dalam dirimu, Ar-Rahman hadir ketika:
• Kamu mencintai tanpa syarat, tanpa pamrih.
• Kamu memberi bukan karena ingin dilihat, tapi karena jiwamu penuh.
• Kamu mendoakan bahkan orang yang menyakitimu.
• Kamu melihat manusia dalam penderitaan, dan hatimu tergerak, bukan karena belas kasihan, tapi karena kau tahu kau dan dia adalah satu.
• Kamu tidak menunggu orang berubah agar bisa mencintainya—karena cintamu tidak bergantung pada kondisi.
Ar-Rahman bukan perasaan sentimentil—tapi kekuatan agung yang mencintai dunia dalam kebulatan sadar. Ia tidak memilih-milih siapa yang akan diberkati, karena cinta-Nya adalah sifat, bukan transaksi.
• Kamu mencintai tanpa syarat, tanpa pamrih.
• Kamu memberi bukan karena ingin dilihat, tapi karena jiwamu penuh.
• Kamu mendoakan bahkan orang yang menyakitimu.
• Kamu melihat manusia dalam penderitaan, dan hatimu tergerak, bukan karena belas kasihan, tapi karena kau tahu kau dan dia adalah satu.
• Kamu tidak menunggu orang berubah agar bisa mencintainya—karena cintamu tidak bergantung pada kondisi.
Ar-Rahman bukan perasaan sentimentil—tapi kekuatan agung yang mencintai dunia dalam kebulatan sadar. Ia tidak memilih-milih siapa yang akan diberkati, karena cinta-Nya adalah sifat, bukan transaksi.
REFLEKSI KONTEMPLATIF
• Ar-Rahman adalah mata air cinta yang mengalir tanpa syarat dan tanpa lelah.
• Ia adalah kasih Tuhan yang lebih dulu mencintaimu, bahkan sebelum kau mengenal diri.
• Menjadi rahman adalah menjadi peluk yang tidak memilih siapa yang boleh dipeluk.
• Ia adalah kasih yang tidak menilai, tidak menghukum, tidak menghakimi.
• Ia adalah embun yang turun bahkan pada rerumputan yang diinjak-injak.
• Ar-Rahman adalah energi ilahi yang menyembuhkan, menghidupkan, dan mengangkat—bahkan mereka yang tidak tahu bahwa mereka sedang dicintai.
• Menjadi Ar-Rahman adalah menjadi cermin kasih Tuhan di dunia: hadir, memberi, mencintai, dan tetap utuh—meski tak ada yang membalas.
• Ar-Rahman adalah mata air cinta yang mengalir tanpa syarat dan tanpa lelah.
• Ia adalah kasih Tuhan yang lebih dulu mencintaimu, bahkan sebelum kau mengenal diri.
• Menjadi rahman adalah menjadi peluk yang tidak memilih siapa yang boleh dipeluk.
• Ia adalah kasih yang tidak menilai, tidak menghukum, tidak menghakimi.
• Ia adalah embun yang turun bahkan pada rerumputan yang diinjak-injak.
• Ar-Rahman adalah energi ilahi yang menyembuhkan, menghidupkan, dan mengangkat—bahkan mereka yang tidak tahu bahwa mereka sedang dicintai.
• Menjadi Ar-Rahman adalah menjadi cermin kasih Tuhan di dunia: hadir, memberi, mencintai, dan tetap utuh—meski tak ada yang membalas.
Social Media