BLANTERORIONv101

URIP IKU URUP - HIDUP ITU MENYALA

25 Januari 2022

"Urip iku urup" begitulah bunyi salah satu falsafah hidup orang jawa yang telah diwarisi dari generasi ke generasi dan sarat dengan makna itu. Secara harfiah falsafah tersebut mempunyai arti "hidup itu menyala". Yang jika kita tafsirkan, falsafah ini mengandung pengertian bahwa hidup yang kita jalani sebagai manusia ini tidaklah boleh hanya sekedar hidup melainkan harus merupakan hidup yang bernilai. Harus merupakan hidup yang membawa manfaat dan kebaikan bagi orang lain dan sekitar kita.


Ajaran yang terkandung dalam falsafah tersebut adalah warisan ajaran luhur yang bukan saja harus kita hormati tapi juga penting untuk kita lakoni dengan sebaik mungkin dalam hidup kita. Sebab memang itulah arti menjadi manusia itu. Dan di situ pula lah letak kebahagiaan hidup seorang manusia itu.

Falsafah ini hadir menjadi pengingat bagi kita akan garis kodrat penciptaan kita sebagai manusia. Bahwa maksud kehadiran manusia di atas bumi ini memanglah agar manusia menjadi pembawa kebaikan di dalamnya. Dimana Qur'an membahasakan ini dengan menyebut bahwa satu-satunya alasan manusia ada di atas bumi ini adalah untuk mengabdi kepada Allah penciptanya.

Mungkin ajaran ini memang telah berumur sangat tua, namun begitu kita tentu masih dapat melihat dan merasakan relevansinya yang kuat dengan nilai-nilai kemusiaan yang kita yakini hari ini. Hal ini karena memang apa yang diajarakan melalui falsafah ini adalah satu prinsip yang universal. Ia adalah prinsip yang kebenaranya bersifat abadi; berlaku dimanapun dan sampai kapanpun.

Dimana pun seorang manusia dilahirkan dan di belahan bumi manapun ia menjalani hidupnya sebagai manusia, prinsip tersebut melekat dan mengikat padanya. Artinya, setting kejiwaan yang Allah tetapkan atas manusia itu adalah untuk menjadi bermanfaat itu. Yang mana secara default seorang manusia hanya akan merasa berarti dan bahagia hidupnya jika ia hidup sebagai manusia yang bermanfaat. Dan apapun kebahagiaan yang manusia dapati dari jalan lain yang berlawanan dengan itu, maka pastilah itu kebahagiaan yang bersifat ilusif.

Karenanya jadilah bermaanfaat karena sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat.

"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R. Bukhari)

Komentar