Adalah
hal yang penting bagi kita untuk memberi perhatian yang besar kepada apa yang
pernah Bung Karno sampaikan tentang alasan sangat mendasar dari didirikannya
Negara Indonesia Merdeka ini.
Dimana
Bung Karno pernah sampaikan dalam salah satu pidatonya bahwa: tujuan, maksud
dan tekad kita mendirikan Negara Indonesia Merdeka ini adalah untuk menjadikan
bangsa Indonesia ini menjadi satu bangsa yang terdiri dari ratusan juta insan
al-kamil yang hidup berbahagia di bawah kolong langit buatan Allah SWT.
Ini
artinya apa? artinya ada sebuah grand design yang luhur dibalik susunan Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini. Artinya bahwa para pendiri bangsa ini, mereka
tidak menyusun negara ini dengan asal-asalan. Negara kita ini benar-benar
dirancang untuk dapat menjadi alat bagi terwujudnya ratusan juta insan al-Kamil.
Jadi,
aslinya negara ini adalah sebuah formulasi sistem yang dimaksudkan untuk
mencetak manusia-manusia yang berakhlak luhur. Dan formulasi sistem yang
diletakkan oleh para pendiri bangsa ini sejak mula-mula dan diletakan oleh
sejarah perjalanan bangsa Indonesia itu sendiri itulah yang mesti kita pahami
dengan baik.
Sebab
sebenarnya kunci agar negeri ini menjadi satu negeri yang diberkati Allah dari
langit dan bumi terletak pada seberapa luhur karakter penduduk negeri ini.
Sebagaimana Allah tetapkan itu dalam QS. Al-Araf [7] ayat 96 berikut:
“Dan
sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan,
maka Kami timpakan mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
Maka
ketika alasan mendasar dari didirikanya negara ini adalah untuk mencetak
manusia-manusia berkarakter luhur itu, tentu ini menjadi sebaik-baiknya jalan. Ketika
bangsa ini telah diisi oleh manusia-manusia yang luhur maka segala perbuatan
baik akan terlahir dari padanya dan terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur
pun menjadi sebuah kepastian.
Lalu
seperti apa sebenarnya susunan formulasi sistem bernegara kita yang didesain
oleh para pendiri bangsa ini untuk memastikan bahwa bangsa Indonesia ini diisi
oleh ratusan juta insan al-kamil itu? Nah untuk memahami hal itu secara
komprehensif kita bisa mengawali kajian tersebut dengan menjadikan Preambule
atau Pembukaan UUD 45 sebagai sentral rujukan.
Berikut
pandangan Bung Karno tentang kedudukan dari Permbukaan UUD’45 itu:
“Declaration of
independence kita, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memberikan
pedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk
melaksanakan kenegaraan kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan
kebangsaan kita, untuk setia kepada suara batin yang hidup dalam kalbu rakyat
kita.” ~ Bung Karno
Jadi
kenapa Preambule? Karena Preambule atau Pembukaan UUD’45 ini memuat intisari
dari pada kebangsaan kita. Ia adalah rangkuman dari apa yang kita sebut nasionalisme
Indonesia itu. Melalui preambule inilah kita akan memahami siapa kita dan mau
kemana kita sebagai sebuah bangsa. Kita akan paham titik berangkatnya bangsa
Indonesia dan dimana unjung perjalanan atau ujung dari pada cita-cita bangsa
Indonesia ini.
Melalui
Preambule ini kita juga akan paham simpul-simpul penting sejarah kejadian
bangsa Indonesia. Kita akan paham nilai-nilai fundamental apa yang mendasari
kehidupan berbangsa bernegara kita dan bagaimana harusnya kita menyelenggarakan
negara kita ini. Dan bahkan memaluinya kita akan dapat memahami jiwa terdalam
dari bangsa kita ini. Jadi memang bisa dikatakan bahwa Pembukaan UUD’45 ini
adalah naskah sentral dalam ajaran kebangsaan kita.
Nah,
hal yang perlu kita pahami juga terkait Pembukaan UUD’45 yang juga dikenal
dengan nama Deklarasi Kemerdekaan itu bahwa ia adalah satu kesatuan tak
terpisahkan dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Melalui Pembukaan
UUD’45 yang oleh Bung Karno disebut sebagai saudara kandung dari Proklamasi
Kemerdekaan itulah kita dapat dengan jelas melihat cutusan jiwa nasional yang
sedalam-dalamnya dari pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 itu.
Maka
dari itu, dengan kedudukannya yang penting dan sentral inilah maka menjadi hal
yang sangat tepat jika kita menjadikan Pembukaan UUD’45 ini sebagai rujukan
atau sebagai sentral penggaliaan dari pada ajaran kebangsaan kita atau
nasionalisme Indonesia itu. Yang denganya itu kita akan memiliki peta pemahaman
yang komprehensif tentang kebangsaan Indonesia itu.
Akhir
kata perhatikanlah pesan Bung Karno berikut ini agar dengannya kita dapat berpijak
di atas satu garis dan bergerak menuju kepada arah yang tepat untuk menuntaskan
apa-apa yang menjadi cita-cita luhur bangsa ini sejak mula-mula:
“Saudara-saudara
kaum revolusioner sejati, kita berjalan terus, ya kita berjalan terus, berjuang
terus, kita tidak akan berhenti. Kita berjalan terus, berjalan terus, menuju
terus pada sasaran-tujuan seperti diamanatkan oleh Proklamasi 17 Agustus 1945
beserta anak kandungnya yang bernama Deklarasi Kemerdekaan yang tertulis
sebagai Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam Resopim telah saya
tandaskan dan gamblangkan cetusan tekad nasional kita itu, cetusan segala
kekuatan nasional secara total, cetusan isi jiwa nasional sedalam-dalamnya.
Pendek kata, dalam Resopim itu saya telah memberikan Darstellung daripada
deepest innerself kita. Dwitunggal Proklamasi dan Deklarasi adalah
sasaran-tujuan perjuangan kita yang jelas, tandas, terang, gamblang! la adalah
pegangan hidup, tujuan hidup, falsafah hidup, rahasia hidup, ya pengayoman
hidup daripada revolusi kita.” – Bung Karno
Jadi,
setialah pada amanat Proklamasi Kemerdekaan dan patuhlah kepada garis lurus
yang dititahkannya dalam Deklarasi Kemerdekaan itu. Jadilah revolusioner
sejati. Jadilah Patriot-patriot Proklamasi!
Merdeka!!!
“Declaration of independence kita, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakan kenegaraan kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan kita, untuk setia kepada suara batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita.” ~ Bung Karno
Jadi, setialah pada amanat Proklamasi Kemerdekaan dan patuhlah kepada garis lurus yang dititahkannya dalam Deklarasi Kemerdekaan itu. Jadilah revolusioner sejati. Jadilah Patriot-patriot Proklamasi!
merdekaaaa !! luar biasa sekali pak
Merdeka.!!!